Sebagai pilar pertama, yang memusatkan pada masalah logistik dan strategis dengan momentum pada kemajuan moral terutama jajaran manajemen dan staf dalam bentuk gerakan gugs mutu, gerakan zero defect, total productive maintenance, dan sebagainya. Dengan semakin kompleksnya pekerjaan perawatan, tuntutan kualitas pekerjaan perawatan, tuntutan waktu penyelesaian pekerjaan perawatan untuk menjamin ketersediaan mesin dan peralatan secara optimum pada saat mesin digunakan, kebutuhan informasi yang dapat menunjang pekerjaan perawatan, membantu menciptakan kondisi kerja yang aman dan tertib, metoda evaluasi yang berguna dalam pengawasan perawatan, dan optimisasi ongkos perawatan, sehingga diperlukan manajemen perawatan. Untuk mendukung sistem produksi yang memadai diperlukan tenaga kerja yang handal atau peningkatan keahlian tenaga kerja profesi Manajemen Perawatan Lanjut.